News
Loading...

Mengenal Teknik Operasi Wasir






Sebelum mengenal teknik operasi wasir, ada baiknya sedikit mengulas mengenai indikasi operasi wasir. Indikasi pembedahan pada pasien hemoroid adalah penderita dengan keluhan menahun dan hemoroid derajat III dan IV, perdarahan berulang dan anemia yang tidak sembuh dengan terapi lain yang lebih sederhana, Hemoroid derajat IV dengan thrombus dan nyeri hebat. Prinsip yang harus diperhatikan dalam hemoroidektomi/tindakan operatif adalah eksisi yang hanya dilakukan pada jaringan yang benar-benar berlebihan. Eksisi jaringan ini harus digabung dengan rekonstruksi tunika mukosa karena telah terjadi deformitas kanalis analis akibat prolapsus mukosa. Ada tiga tindakan bedah yang tersedia saat ini yaitu bedah konvensional (menggunakan pisau dan gunting), bedah laser dan bedah stapler.
 
Untuk lebih mengenal teknik operasi wasir, simaklah penjelasannya dibawah ini :
A.   Mengenal Teknik Operasi Wasir  dengan Cara Bedah Konvensional

1.    Teknik Milligan – Morgan
Teknik ini digunakan untuk tonjolan hemorhoid di tiga tempat utama. Teknik ini dikembangkan di negara inggris oleh Milligan dan Morgan pada tahun 1973. Basis massa hemoroid tepat diatas linea mukokutan dicekap dengan hemostat dan diretraksi dari rektum. Kemudian dipasang jahitan transfiksi catgut proksimal terhadap pleksus hemoroidalis. Penting untuk mencegah pemasangan jahitan melalui otot sfingter internus. Hemostat kedua ditempatkan distal terhadap hemoroid eksterna. Suatu incisi elips dibuat dengan skalpel melalui kulit dan tunika mukosa sekitar pleksus hemoroidalis internus dan eksternus, yang dibebaskan dari jaringan yang mendasarinya. Hemoroid dieksisi secara keseluruhan.

Bila diseksi mencapai jahitan transfiksi catgut maka hemoroid ekstena dibawah kulit dieksisi. Setelah mengamankan hemostasis, maka mukkosa dan kulit anus ditutup secara longitudinal dengan jahitan jelujur sederhana. Biasanya tidak lebih dari tiga kelompok hemoroid yang dibuang pada satu waktu. Striktura rektum dapat merupakan komplikasi dari eksisi tunika mukosa rectum yang terlalu banyak. Sehingga lebih baik mengambil terlalu sedikit daripada mengambil terlalu banyak jaringan.

2.    Teknik Whitehead
Teknik operasi wasir yang digunakan untuk hemoroid yang sirkuler ini yaitu dengan mengupas seluruh hemoroid dengan membebaskan mukosa dari submukosa dan mengadakan reseksi sirkuler terhadap mukosa daerah itu. Lalu mengusahakan kontinuitas mukosa kembali.

3.    Teknik Langenbeck
Metode Langen-beck(eksisi atau jahitan primer radier) dimana semua sayatan ditempat keluar varises harus sejajar dengan sumbu memanjang dari rektum. Pada teknik Langenbeck, hemoroid internus dijepit radier dengan klem. Lakukan jahitan jelujur di bawah klem dengan cat gut chromic no 2/0. Kemudian eksisi jaringan diatas klem. Sesudah itu klem dilepas dan japitan jelujur diikat. Teknik ini lebih sering digunakan karena caranya mudah dan tidak mengandung resiko pembentukan jaringan parut sekunder yang biasa menimbulkan stenosis.

B.   Mengenal Teknik Operasi Wasir dengan Cara Bedah Laser
Pada prinsipnya, pembedahan ini sama dengan pembedahan konvensional, hanya alat pemotongannya menggunakan laser. Saat laser memotong, pembuluh jaringan terpatri sehingga tidak banyak mengeluarkan darah, tidak banyak luka dan dengan nyeri yang minimal. Pada bedah dengan laser, nyeri berkurang karena syaraf rasa nyeri ikut terpatri. Di anus, terdapat banyak syaraf. Pada bedah konvensional, saat post operasi akan terasa nyeri sekali karena pada saat memotong jaringan, serabut syaraf terbuka akibat serabut syaraf tidak mengerut sedangkan selubungnya mengerut. Sedangkan pada bedah laser, serabut syaraf dan selubung syaraf menempel jadi satu, seperti terpatri sehingga serabut syaraf tidak terbuka. Untuk hemoroidektomi, dibutuhkan daya laser 12 – 14 watt. Setelah jaringan diangkat, luka bekas operasi direndam cairan antiseptik. Dalam waktu 4-6 minggu, luka akan mengering. Prosedur ini bisa dilakukan hanya dengan rawat jalan.

C.   Mengenal Teknik Operasi Wasir dengan Cara Bedah Stapler
Teknik operasi wasir model ini juga dikenal dengan nama procedure for Prolapse Hemorrhoids (PPH) atau Hemoroid CircularStapler. Teknik ini mulai diperkenalkan pada tahun 1993 oleh doktor berkebangsaan Italia yang bernama longo sehingga teknik ini juga sering disebut teknik longo. Di Indonesia sendiri alat ini diperkenalkan pada tahun 1999. Alat yang digunakan sesuai dengan prinsip kerja stapler. Bentuk alat ini seperti senter, terdiri dari lingkaran di depan dan pendorong di belakangnya. Pada dasarnya hemoroid merupakan jaringan alami yang terdapat di saluran anus. Fungsinya adalah sebagai bantalan saat buang air besar.

Teknik PPH ini mengurangi prolaps jaringan hemoroid dengan mendorongnya ke atas garis mukokutan dan mengembalikan jaringan hemoroid ini ke posisi anatominya semula karena jaringan hemoroid ini masih diperlukan sebagai bantalan saat BAB, sehingga tidak perlu dibuang semua. Mula-mula jaringan hemoroid yang prolaps didorong ke atas dengan alat yang dinamakan dilator, kemudian dijahitkan ke tunika mukosa dinding anus. Kemudian alat stapler dimasukkan ke dalam dilator. Dari stapler dikeluarkan sebuah gelang dari titanium diselipkan dalam jahitan dan ditanamkan di bagian atas saluran anus untuk mengokohkan posisi jaringan hemoroid tersebut. Bagian jaringan hemoroid yang berlebih masuk ke dalam stapler. Dengan memutar sekrup yang terdapat pada ujung alat, maka alat akan memotong jaringan yang berlebih secara otomatis. Dengan terpotongnya jaringan hemoroid maka suplai darah ke jaringan tersebut terhenti sehingga jaringan hemoroid mengempis dengan sendirinya. Keuntunganteknik ini yaitu mengembalikan ke posisi anatomis, tidak mengganggu fungsi anus, tidak ada anal discharge, nyeri minimal karena tindakan dilakukan di luar bagian sensitif, tindakan berlangsung cepat sekitar 20-45 menit, pasien pulih lebih cepat sehingga rawat inap di rumah sakit semakin singkat.

     Meskipun jarang, tindakan PPH memiliki resiko yaitu :
  1. Jika terlalu banyak jaringan otot yang ikut terbuang, akan mengakibatkan kerusakan dinding rektum.
  2. Jika m. Sfinter ani internus tertarik, dapat menyebabkan disfungsi baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang.
  3. Seperti pada operasi dengan teknik lain, infeksi pada pelvis juga pernah dilaporkan.
  4. PPH bisa saja gagal pada hemoroid yang terlalu besar karena sulit untuk memperoleh jalan masuk ke saluran anus dan kalaupun bisa masuk, jaringan mungkin terlalu tebal untuk masuk ke dalam stapler.

Demikianlah ulasan singkat mengenai teknik operasi wasir. Semoga artikel dengan judul Mengenal Teknik Operasi Wasir bisa memberikan banyak manfaat. Serta dapat manambah wawasan pengetahuan kita. Bagi Anda yang hendak melakukan operasi ambeien, mudah-mudahan dapat bijaksana menentukan teknik operasi yang dianggap terbaik.

Baca artikel lainnya dengan judul "Klinik Wasir Profesional dan Terpercaya" : di sini
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar